Rabu, 31 Maret 2010

Mutu Udara Kota


Oleh Curtis Moore
Program Pengendalian Polusi
Penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan lebih banyak polusi udara daripada kegiatan lain apapun, menimbulkan hampir separo oksida nitrogen yang diakibatkan ulah manusia, dua pertiga karbon monoksida, dan separo hidrokarbon di kota-kota industri, di samping hampir seluruh timah di udara di negara-negara berkembang.
Di sebagian besar negara berkembang, sumber pembangkit tenaga pemanas menimbulkan sampai dua pertiga emisi sulfur dioksida, dan antara sepertiga sampai setengah emisi total polutan udara yang lain. Jadi, dua prioritas utama bagi program pengendalian pencemaran adalah kendaraan bermotor dan sumber pembangkit tenaga, walaupun di beberapa negara berkembang pusat perhatian utama adalah pengendalian pencemaran yang timbul dari penggunaan batubara murah yang banyak digunakan untuk memasak dan alat pemanas rumah tangga.
Kecuali di kota-kota yang sarana transportasi utamanya masih sepeda dan jalan kaki, hampir tidak mungkin memerangi pencemaran udara tanpa "menyerang" pipa knalpot sepeda motor/skuter, mobil, truk, dan bus. Bahkan di kota-kota yang masih "didominasi" oleh sepeda, jumlah mobil kini semakin meningkat. Lebih dari 500 juta mobil dan kendaraan umum kini memadati jalan-jalan dunia, 10 kali lebih lipat jumlah pada 1950. Dan menurut proyeksi terbaru, jumlah kendaraan di dunia akan berlipat dua dalam 40 tahun mendatang, sampai kira-kira satu miliar. Kebanyakan pertambahan ini akan terjadi di negara-negara berkembang, yang permintaan untuk mobilnya diperkirakan meningkat 200 persen di akhir abad ini; dengan demikian sangat memperburuk masalah pencemaran saat ini, terutama di perkotaan.
Di daerah-daerah yang masih menggunakan bensin bermuatan timah, salah satu strategi pengendalian pencemaran yang paling efektif adalah sama sekali melarang penggunaan zat aditif tersebut, atau menurunkan secara tajam tingkat yang diperbolehkan dalam bensin. Ketika hal ini terjadi di AS, penggunaan bahan bakar bermuatan timah menurun lebih dari 50 persen dari tahun 1976 sampai 1980, dan mengakibatkan menurunnya kadar timah dalam darah sampai 37 persen. Beberapa kota dan negara amat menghendaki adanya bahan bakar alternatif yang membakar lebih bersih daripada bensin dan minyak diesel berbahan dasar petroleum yang konvensional. Pilihan-pilihan antara lain berupa campuran "berwawasan lingkungan", hasil formulasi ulang yang menurunkan daya menguapnya dan dengan demikian menurunkan pula daya emisi senyawa organik yang mudah menguap dan menurunkan konsentrasi benzene dan komponen beracun lain.
Pilihan lain adalah "mengoksigenasi" bahan bakar tersebut dengan menambahkan alkohol. "Gasohol" (bensin dan alkohol) semacam itu terbakar lebih sempurna, dan dengan demikian menurunkan emisi karbon monoksida. Bahan bakar diesel dengan tingkat sulfur yang diturunkan mengeluarkan sulfur dioksida dan polutan lain yang lebih sedikit. Jenis-jenis bahan bakar hasil formulasi ulang dapat secara sendiri-sendiri menurunkan tingkat emisi sampai 30 persen, seperti yang terjadi di bagian Timur Laut AS ketika pertama kali diwajibkan di akhir 1980-an.
Pilihan lain yang lebih baik adalah alternatif non-petroleum seperti metanol, etanol, gas alam yang dimampatkan atau gas petroleum cair, hidrogen atau baterai listrik, karena bahan-bahan tersebut sama sekali menghapus pencemaran oleh pipa knalpot.
Jenis Kendaraan Bermotor Baru
Dengan adanya permintaan negara bagian California untuk memberlakukan aturan standar yang lebih ketat bagi penggunaan perangkat kendali pencemaran untuk mobil dan truk di tahun 1970-an, para pembuat katalis mulai memperbaiki mutu produk mereka dengan pengembangan sarana untuk memanaskan katalis sehingga mesin kendaraan dapat hidup lebih cepat dan pencemaran berkurang.
Persyaratan California itu juga membangkitkan arus inovasi dalam industri kendaraan. Walaupun mobil listrik merupakan salah satu kendaraan pertama di abad ini, teknologi ini tak berkembang sampai California menetapkan penjualan kendaraan tanpa emisi ("zero-emitting vehicles/ZEV"), mulai model tahun 1998. Sejak saat itu, boleh dikatakan semua pembuat mobil terkemuka di dunia, mulai BMW ampai General Motors, telah mengembangkan kendaraan bertenaga baterai, demikian pula sebagian pembangkit tenaga. Untuk membantu para pembuat mobil AS, pemerintah memberikan 8 juta dollar AS kepada US Advanced Battery Consortium untuk mengembangkan baterai yang ringan dan bertenaga tinggi.
Polusi Udara karena Kendaraan Bermotor
(Persen)
Perintah pelaksanaan ZEV baru merupakan satu komponen dari berbagai aturan standar pipa knalpot yang lebih ketat dan rumit yang disyaratkan oleh California dalam usahanya untuk secara tajam menurunkan pencemaran dari mobil, truk, dan bus. Peraturan negara bagian ini juga mensyaratkan penjualan kendaraan beremisi ultra-rendah ("ultra-low emitting vehicles/ULEV") dan kendaraan transisi beremisi rendah ("transitional low emitting vehicles/TLEV"), yang semuanya diperhitungkan untuk memasukkan tidak hanya mobil-mobil yang lebih bersih, tetapi juga bahan bakar yang lebih bersih ke pasaran. Sejauh ini, program California telah berhasil.
KISAH KEBERHASILAN
Curitiba, Brasil. Kemasyhuran sebuah kota di Brasil yang mengiklankan dirinya sebagai "ibu kota lingkungan" melanda benua. Sebuah metropolis dengan 2,3 juta jiwa, Curitiba berhasil menyediakan pelayanan medis, gigi dan anak-anak secara cuma-cuma, menciptakan laju daur ulang yang termasuk tertinggi di dunia, dan menurunkan tingkat penyakit yang berkaitan dengan lingkungan, semuanya berjalan kendati inflasi membubung dan kemiskinan melanda kawasan sekelilingnya. Tapi inti dari prestasi ini adalah sistem angkutan bus. Sekalipun tingkat pemilikan mobil per kepala lebih tinggi daripada kota lain kecuali tiga kota utama Brasil, pemakaian bahan bakar angkutan dan demikian juga polusi udara 25 sampai 30 persen lebih rendah. Alasannya: bus berjalan lebih cepat, lebih murah dan lebih nyaman daripada mobil. Bus mengangkut orang sama efisiennya dengan kereta bawah tanah modern, tapi dengan biaya hanya 3 persennya. Dan, bus mengangkut lebih dari 900.000 penumpang sehari. Banyaknya orang yang dapat diangkut menjadikannya salah satu sistem angkutan umum terbaik di dunia.
Curitiba mulai membangun sistem angkutan busnya pada tahun 1970-an di bawah pimpinan Walikota Jaime Lerner, seorang arsitek dan perencana kota. Ia menciptakan gabungan antara jalan arteri cepat, bus sambungan lokal dan rute-rute khusus di pusat kota. Apartemen tinggi hanya boleh dibangun di dekat jalan arteri utama, dan setiap gedung harus menyediakan dua lantai dasarnya untuk pertokoan. Banyaknya toko itu meminimalkan perlunya penghuni bepergian, dan gedung tinggi memberi banyak penumpang akses cepat ke angkutan bus.
Dalam tiga tahun terakhir, Curitiba menambahkan satu gagasan asli yang makin mempercepat jalannya bus: tabung pemberangkatan. Didirikan di pinggir jalan, silinder kaca dan baja ini panjangnya 10 meter dan lebarnya hampir tiga meter. Penumpang tidak perlu naik tangga ke bus dan membayar ongkos di atas tetapi memasukkan koin untuk naik, lalu cukup menunggu di dalam tabung yang dirancang khusus untuk pemberhentian bus itu.
Setelah menunggu sebentar biasanya sekitar lima menit lonceng berbunyi, lalu sebuah bus Volvo yang dirancang khusus merapat ke tabung itu dengan bantuan lensa fotoelektrik. Pintu selebar 1,3 meter terbuka ke samping, sebuah lempengan baja diturunkan, dan, dalam beberapa detik para penumpang sudah naik ke bus yang dilengkapi dengan kursi pahat, jendela kaca lebar dan berbagai hiasan baja tak berkarat menyerupai sistem kereta bawah tanah paling modern. Bus itu, sering tiga kali panjang bus biasa, dapat mengangkut 270 penumpang, lalu bergerak cepat dan dalam 20 menit penumpang sudah menempuh jarak 12 kilometer ke pusat kota.
Kota Meksiko, Meksiko. Sebuah metropolis berpenduduk 20 juta orang, Kota Meksiko biasanya dijuluki sebagai kota berpolusi udara paling buruk. Upaya penanggulangannya membutuhkan apa yang bisa disebut upaya yang maha berat. Ini mencakup suatu larangan mengemudi sekali seminggu pada 1989 dengan kampanye besar-besaran dan denda $150 untuk pelanggaran. Upaya ini telah berhasil mengurangi polusi sebesar sekitar 10 persen. Kendati penduduk kota mula-mula mengeluhkan program ini, 80 persen di antaranya sekarang meminta program itu diteruskan. Keberhasilan larangan mengemudi Kota Meksiko telah mendorong dua kota besar lainnya, Monterrey dan Guadalajara, untuk memulai program mereka sendiri.
Singapura. Negara kota ini boleh membanggakan program yang paling diterima di dunia guna mengurangi polusi dengan mengendalikan lalu lintas. Bermobil ke Distrik Pusat Bisnis (CBD) memerlukan izin khusus, yang dapat dibeli untuk harian atau bulanan. Larangan lalu lintas di CBD berlaku dari pukul 7.30 pagi sampai 6.30 sore setiap hari kecuali hari Minggu dan hari libur. Polisi ditempatkan di pos-pos di pinggir CBD untuk mengawasi pelanggaran, dan denda dipungut langsung. Pengawasan keras ini melebar ke taksi yang dilengkapi dengan alarem di ruang duduk penumpang yang akan otomatis berbunyi jika kecepatan melebihi 80 kilometer per jam. Semua kendaraan bermotor harus menjalani pemeriksaan setiap tahun untuk menjamin kelayakan jalannya dan memenuhi standar emisi. Jaringan angkutan umum yang luar bisa ini mencakup bus, taksi dan suatu sistem "mass rapid transit" serta kereta bawah tanah.
Beijing, Cina. Kota terbesar keenam di dunia, Beijing, menyusun serangan terhadap polusi udara dengan berbagai program untuk melindungi batas air kota, memugar daerah kumuh, mendorong penggunaan sepeda (90 persen perjalanan di kota dilakukan dengan sepeda), dan menghapus pembakaran batubara di kota. Untuk mencegah pemakaian batubara besar-besaran, kota itu sudah membangun dua pabrik besar untuk membuat gas batubara yang disalurkan dengan pipa ke sekitar satu juta rumah dan 600 industri.
Kemajuan yang amat cepat dan luar biasa juga telah terjadi dalam pengembangan mesin gas alam super-bersih. Walaupun mobil dan truk berbahan bakar gas alam berjumlah ratusan ribu, terutama paling banyak di Italia, Selandia Baru, dan negara-negara bekas Uni Soviet, tak satupun dari kendaraan-kendaraan itu telah dioptimasikan untuk mengurangi pencemaran udara dari knalpot. Tetapi dengan masuknya program LEV/ZEV California, para pembuat mobil dan pemasok gas alam mulai bekerja sama dalam mengembangkan kendaraan yang dirancang dari dasar untuk menggunakan gas alam dengan hasil yang menakjubkan: setelah 80.000 kilometer, kendaraan tidak saja memenuhi standar ULEV, tapi juga 96 persen di bawahnya.
MEMBANGUN RUMAH DARI POLUSI UDARA
Menumpuk di dekat jalur kereta api di Knauf Gypsum, perusahaan bahan bangunan paling besar di Jerman, tergeletak apa yang dulu menjadi penyebab besar polusi udara di negara itu. Tak lama lagi benda itu akan menjadi rumah.
Polusi udara itu berbentuk briket gypsum sekeras karang dan ukuran serta warnanya sama dengan telur yang tergeletak bertumpuk-tumpuk di musim salju yang menggigit. Briket itu merupakan produk samping dari "penggosok" cerobong asap, suatu alat yang menyemprotkan udara bermuatan polutan dengan campuran air dan batu kapur sehingga menyebabkan endapan yang di banyak negara cuma di buang ke galian.
Namun di Jerman pabrik pembangkit tenaga harus mengembangkan alternatif bagi penggosok atau mencari cara untuk memanfaatkan endapan itu. Industri Jerman melakukan kedua hal itu: yang pertama menghasilkan inovasi dengan tujuan mengembangkan pengawasan polusi terhadap pengggosok dan lainnya menyempurnakan penggunaan endapan penggosok. Salah satu hasilnya adalah proses "rumah dari polusi" Knauf.
Dengan datangnya musim semi dan pembangunan, tumpukan briket itupun menyusut karena briket lalu dijadikan pasta dan dicampur dengan air untuk dipres dengan kertas bungkus dan dikeringkan agar menjadi berbagi produk seperti "papan dinding" "lapisan karang" dan "papan gypsum".
Dikirim ke berbagai lokasi pembangunan di seluruh negeri, papan polusi itu menjadi dinding dan langit-langit perkantoran dan rumah-rumah. Produk itu begitu sukses, memang, sehingga pada 1990 Knauf Gypsum membuka pabrik baru di Sittingborne-on-Thames di Inggris.
Lebih jauh, karena alasan praktis, mobil bertenaga baterai sekali dipasarkan akan mencapai dan mempertahankan pasaran kendaraan ringan yang semakin besar. Mengikuti inisiatif California, 11 negara bagian AS, yang sebagian besar di bagian Timur Laut, memberlakukan pula standar ZEV/LEV. Jika pemberlakuan ini terus berlanjut, akan ada sekitar 2 juta ZEV di jalan-jalan AS pada tahun 2003. Jika diasumsikan lebih jauh bahwa tiap mobil dikemudikan sejauh rata-rata di AS saat ini, yaitu 48 km tiap hari, menggunakan 0,5 kilowatt jam per 1,6 km (yaitu konsumsi mobil bertenaga baterai TEVAN dari Chrysler, yang merupakan mobil listrik paling boros sampai sekarang), maka tiap mobil akan mengkonsumsi 15 kilowatt sehari semalam, dengan waktu isi ulang ("recharge") delapan jam. Konsumsi keseluruhan dari semua kendaraan ini berjumlah kurang lebih 4 juta kilowatt, atau satu persen kenaikan pada permintaan puncak. Untuk mengubah semua jenis kendaraan itu menjadi kendaraan bertenaga baterai diperlukan peningkatan kebutuhan listrik sekitar 25 persen tetapi juga penurunan emisi karbon dioksida dalam jumlah yang sama, asalkan konsumsi listrik sama dengan saat ini.
Dengan demikian, mobil bertenaga baterai akan membawa dua berita baik: pencemaran lokal seperti asap kabut dan karbon monoksida akan sangat terkurangi karena penghapusan pipa knalpot, pencemaran pemanasan global seperti karbon dioksida akan terkendali dengan digantinya mesin berpembakaran di dalam ("internal combustion engine") oleh pembangkit tenaga sentral yang lebih efisien. Jika semua mobil dapat diubah menjadi mobil bertenaga baterai yang lebih efisien daripada TEVAN, maka keuntungan akan lebih besar lagi.

Sumber:
http://jakarta.usembassy.gov/ptp/udarakt2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar